Jumat, 17 April 2020

Kawah Putih

Ketika melangkahkan kaki menuruni tangga, tampak jari-jari yang menari di atas senar kecapi. Lantunan lagu Sunda oleh seorang Bapak dengan penutup kepala yang khas itu seakan-akan mengiringi kedatangan kami memasuki lokasi.

Ketika melangkahkan kaki menuruni tangga Kawah Putih
Hawa sejuk pun menyergap, bahkan kepulan-kepulan asap putih dari mulut menyertai kami yang berbicara satu sama lain. Akhirnya sampai juga kami di tujuan pertama perjalanan.


Ketika melangkahkan kaki menuruni tangga Kawah PutihAir yang menggenangi kawah itu memang memiliki warna khas, berpadu dengan tebing dan langit biru sungguh menyajikan pesona indah tersendiri.

Ketika melangkahkan kaki menuruni tangga Kawah PutihTampak para pengunjung di sana berdiri dan menyusuri pinggiran kawah itu. Tak ketinggalan juga kami yang melangkah ke sana sini untuk mencari sesuatu yang menarik.

Ketika melangkahkan kaki menuruni tangga Kawah Putih
Setelah asyik dan puas menikmati, kami pun pergi. Beranjak dari lokasi dan menaiki tangga yang tadi kami tapaki. Sekali lagi terlihat jari-jari yang menari di atas senar kecapi, kali ini bukan Bapak tadi yang menyanyi. Melainkan temannya seorang pedagang yang sedang istirahat di sana sembari menemani.

Sungguh sebuah pemandangan sederhana akan sebuah kekerabatan yang mendalam. Yang sama-sama berjuang dalam pergumulan hari, duduk sejenak melepas lelah sambil berseri.

-rdt-