- Pilih kelapa segar yang sudah tua di pohon (berumur 11-12 bulan).
- Hati-hati dengan jenis air untuk pembuatan santanjarena akan berpengaruh terhadap kualitas minyak. Pilih air yang bersih, tidak kotor, dan tidak berbau.
- Daging kelapa yang sudah dicungkil tidak boleh direndam di dalam air. Hal ini untuk menghidari bau tak sedap pada minyak yang dihasilkan.
- Setelah di parut, kelapa harus segera diproses.
- Lapisan minyak yang sudah terbentuk harus segera diambil agar aromanya tetap terjaga.
- Selama proses pembuatan minyak, hindari cahaya matahari. Cahaya matahari dapat merusak asam lemak dan kandungan gizi pada minyak.
Dari berbagai cara pembuatan minyak kelapa murni tersebut, cara yang dianggap paling baik sampai saat ini adalah cara pancingan. Dengan cara pancingan, kemungkinan rusaknya asam lemak pada minyak relatif lebih kecil. Selain itu, prosesnya juga lebih cepat.
Proses pemanasan dikhawatirkan akan merusak asam lemak dalam minyak. Ciri minyak yang rusak adalah warnanya berubah kekuningan dan cepat berbau tengik. Sementara itu, pada cara fermentasi, hasilnya tidak optimal. Jika mengandalkan bakteri, proses fermentasi sangat bergantung pada kondisi air, tempat atau wadah, dan lingkungan.
Minyak kelapa hasil fermentasi masih perlu diteliti untuk mengetahui bakteri yang ada di dalamnya akan merusak asam lemak atau tidak. Selain itu, fermentasi membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan minyak kelapa murni. Cara pembuatannya yang berbeda inilah yang menyebabkan kualitas minyak kelapa murni tidak terstandar. Harga minyak kelapa murni di pasar dunia pun menjadi bervariasi, 5-6 dolar AS/liter.
Pustaka Artikel Tips Mendapatkan Minyak Kelapa Yang Berkualitas
Gempur Penyakit dengan VCO, Oleh J. Kuncoro Sukartin, MM., MBA M. Sitanggang