Teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai. Struktur Generik teks ulasan antara lain adalah sebagai berikut : Gambaran umum, Evaluasi, Interpretasi, dan Simpulan. Salah satu contoh teks ulasan diantaranya adalah teks ulasan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Teks ulasan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu, antara lain, menggunakan kata sifat sikap, metafora, merujuk pada partisipan tertentu, dan kalimat-kalimatnya cenderung panjang (menggunakan kalimat kompleks). Berikut ini struktur teks ulasan Laskar Pelangi.
1. Kata Sifat Sikap dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata sifat sikap adalah kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan pelaku dalam penampilan fisik atau kepribadiannya. Untuk memahami unsur kebahasaan “kata sifat sikap” yang ada di dalam teks tersebut, dapat diklasifikasi kata-kata itu, kemudian cari maknanya di dalam kamus.
2. Kata Benda dan Kata Kerja dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah kata benda. Ciri yang lain adalah kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata guru, kucing, meja, dan kebangsaan, tidak bisa dikatakan dengan tidak guru, tidak kucing, tidak meja, dan tidak kebangsaan.
Kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan. Dengan demikian, tidak ada kata sangat pergi, agak belajar.
3. Metafora dalam Teks Sang Pemimpi
Salah satu ciri teks ulasan adalah adanya kata metafora dalam teks tersebut. Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya, tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Carilah metafora beserta maknanya yang ada di dalam teks ulasan Sang Pemimpi.
4. Kalimat dalam Teks Sang Pemimpi
Di dalam teks ulasan ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat. Contoh kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dalam teks ulasan Sang Pemimpi adalah sebagai berikut.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Bertingkat
5. Kata Rujukan
Teks ulasan ditandai dengan adanya kata rujukan yang merujuk pada partisipan tertentu. Hal itu dapat kamu simak dalam contoh berikut.
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Teks ulasan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu, antara lain, menggunakan kata sifat sikap, metafora, merujuk pada partisipan tertentu, dan kalimat-kalimatnya cenderung panjang (menggunakan kalimat kompleks). Berikut ini struktur teks ulasan Laskar Pelangi.
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kisah kehidupannya di Pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada tiga remaja SMA yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Prancis menjelajah Eropa hingga ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah para pemimpi-pemimpi itu. |
Tafsiran | Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala SMA Bukan Main itu. Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Ia adalah cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memberikan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron. “Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne. Ikuti jeja-kjejak Satre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban…”, itulah kata-kata yang sering diucapkan Pak Balia. Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah seperti berdiri sendiri. Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu buku. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan. |
Evaluasi | Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, buku ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat pembaca tertawa. Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang sangat luas. Meskipun disebut sebagai buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, di buku ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi. Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan yang Ikal biayai saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam buku ini, padahal di Novel sebelumnya telah diceritakan dengan jelas. |
Rangkuman | Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Buku ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi pada anak-anak yang patah semangat supaya sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja keras. |
1. Kata Sifat Sikap dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata sifat sikap adalah kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan pelaku dalam penampilan fisik atau kepribadiannya. Untuk memahami unsur kebahasaan “kata sifat sikap” yang ada di dalam teks tersebut, dapat diklasifikasi kata-kata itu, kemudian cari maknanya di dalam kamus.
Kata Sifat Sikap | Makna |
Lembut | Lunak dan halus (tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah (mudah dilentuk): |
Nakal | Suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dsb, terutama bagi anak-anak): |
Antagonis | Orang yg suka menentang (melawan dsb) |
Eksotis | Memiliki daya tarik khas karen belum banyak dikenal umum |
Pemimpi | Orang yang suka bermimpi meskipun tidak tidur |
Cantik | Indah dalam bentuk dan buatannya: |
Benci | Sangat tidak suka |
Bahagia | Keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dara segala yang menyusahkan) |
Cerdas | Sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); tajam pikiran: |
Miskin | Tidak berharta; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah) |
2. Kata Benda dan Kata Kerja dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah kata benda. Ciri yang lain adalah kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata guru, kucing, meja, dan kebangsaan, tidak bisa dikatakan dengan tidak guru, tidak kucing, tidak meja, dan tidak kebangsaan.
Kata Benda | Makna |
Novel | Karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dng orang di sekelilingnya dng menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku; |
Kemiskinan | Hal miskin; keadaan miskin |
Sekolah | Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) |
Tokoh | Rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis |
Kepala Sekolah | Orang (guru) yang memimpin suatu sekolah; guru kepala; |
Guru | Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar |
Kisah | Cerita tentang kejadian (riwayat dsb) dalam kehidupan seseorang dsb; kejadian (riwayat dsb); |
Buku | Lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab; |
Mozaik | Seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat; |
Kebahagiaan | Keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dara segala yang menyusahkan) |
Kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan. Dengan demikian, tidak ada kata sangat pergi, agak belajar.
Kata Kerja | Makna |
Bermimpi | Melihat (mengalami) sesuatu dalam mimpi |
Melanjutkan | Meneruskan (tentang perkataan, perundingan, cerita, dsb); menyambung |
Menjelajah | Bepergian ke mana-mana untuk menyelidiki dsb |
Menceritakan | Menuturkan cerita (kepada) |
Memberikan | Menyerahkan sesuatu kepada |
Membuat | Menciptakan (menjadikan, menghasilkan) |
Menyebutkan | Menyebut; |
Mengesampingkan | Menyampingkan |
Mengajarkan | Memberikan pelajaran kepada |
Mengolah | Berolah |
3. Metafora dalam Teks Sang Pemimpi
Salah satu ciri teks ulasan adalah adanya kata metafora dalam teks tersebut. Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya, tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Carilah metafora beserta maknanya yang ada di dalam teks ulasan Sang Pemimpi.
Metafora | Makna |
cermin guru teladan | Contoh guru yang teladan (baik) |
memberikan mimpi-mimpi | Memberikan harapan yang indah |
hubungan darah | Hubungan keluarga |
hati yang lembut | Baik hati |
mengiriskan hati | Membuat hati menjadi sakit |
menyihir pembaca | Membuat pembaca ikut merasakan apa yang terjadi dalam novel |
mendahului nasib | Menentukan sesuatu yang belum terjadi |
bahasa yang cantik | Bahasa yang indah |
altar suci almamater | Tempat menempuh pendidikan |
berliannya budaya | Inti keindahan budaya |
4. Kalimat dalam Teks Sang Pemimpi
Di dalam teks ulasan ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat. Contoh kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dalam teks ulasan Sang Pemimpi adalah sebagai berikut.
Kalimat Majemuk Setara
- Ia juga memiliki hati yang lembut, suka menolong tanpa banyak bicara, sering memberi kejutan, idenya selalu nyeleneh.
- Dia memiliki otak yang cerdas dan selalu ingin tahu.
- Dia ditertawakan oleh abang-abangnya, tetapi Arai tetap membelanya.
Kalimat Majemuk Bertingkat
- Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal.
- Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban.
- Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan.
5. Kata Rujukan
Teks ulasan ditandai dengan adanya kata rujukan yang merujuk pada partisipan tertentu. Hal itu dapat kamu simak dalam contoh berikut.
- Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala SMA Bukan Main itu. Berdasarkan contoh tersebut dapat diketahui bahwa mereka merujuk pada Ikal, Arai, dan Jimbron. Sementara itu, dia merujuk pada Pak Mustar.
- Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Ia adalah cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memberikan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya terutama kepada Ikal, Arai, dan Jimbron. Pada contoh tersebut dapat diketahui bahwa kata Ia dan -nya merujuk pada Pak Belia.